Konferensi PGRI ke-XXIII dibuka oleh Walikota Ambon Bodewin Wattimena

by -0 views

Ambon, Pena-Rakyat.com – Walikota Ambon, Bodewin Wattimena menyampaikan sejumlah pesan penting dalam sambutannya pada pembukaan Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Ambon yang digelar di Green Avira, Kamis (19/06/2025).

Walikota Ambon Bodewin Wattimena menegaskan pentingnya transformasi organisasi guru dalam merespons tantangan zaman.

Bodewin menyebut dalam sambutannya bahwa PGRI bukan hanya organisasi profesi, melainkan wadah perjuangan historis guru yang telah berkontribusi besar sejak awal kemerdekaan. Namun di era kini, perjuangan PGRI tidak lagi sekadar menuntut hak, tetapi harus bertransformasi menjadi mitra aktif pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

“Perjuangan PGRI hari ini bukan hanya soal hak, tapi bagaimana ikut bersama pemerintah meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di Kota Ambon. Transformasi yang dimaksud adalah kemampuan PGRI menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan turut berkontribusi nyata,” ujarnya.

Pemerintah Kota Ambon terus berkomitmen memberikan apresiasi dan dukungan bagi para guru. Hal ini tercermin dari peningkatan kualitas pendidikan di kota ini yang menunjukkan tren positif dari waktu ke waktu,”tambahnya.”

Walikota Ambon juga mengingatkan adanya tantangan besar yang harus dihadapi bersama, di antaranya penyalahgunaan pengelolaan dana pendidikan dan masih kurangnya sarana prasarana pendidikan yang memadai. Ia menekankan pentingnya inventarisasi kebutuhan sekolah secara menyeluruh, termasuk penyediaan fasilitas yang layak seperti ruang kelas, kursi, dan infrastruktur penunjang lainnya.

Bodewin memberikan perhatian serius terhadap meningkatnya kasus kekerasan di lingkungan sekolah, terutama aksi tawuran pelajar. Ia menyampaikan peringatan tegas kepada kepala sekolah agar mengambil langkah preventif yang konkret.

“Kalau ada sekolah yang masih tawuran, saya copot kepala sekolahnya. Tidak bisa semua salah dilimpahkan ke Walikota. Kepala sekolah adalah perpanjangan tangan pemerintah di sekolah. Mereka harus ambil peran, rangkul orang tua, dan ciptakan sekolah yang aman dan ramah,” tegasnya.

Walikota juga mendorong kepala sekolah untuk berani mengambil tindakan, termasuk membina siswa dan melibatkan orang tua dalam menyelesaikan persoalan perilaku pelajar.

Walikota juga mengapresiasi pencapaian indeks pendidikan Kota Ambon yang telah mencapai skor 75, mencerminkan capaian baik dalam aspek literasi dan numerasi. Namun ia menegaskan bahwa capaian ini tidak boleh membuat puas diri.

“Kita belum boleh puas. Harus terus bekerja. Harapan pemerintah ada pada guru-guru, dan PGRI harus menjadi organisasi yang bertumbuh, modern, dan mampu mewadahi kebutuhan internal sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah,”ungkapnya.”

Walikota berharap konferensi ini tidak hanya menjadi forum formalitas, melainkan momentum konsolidasi dan pembaruan kepemimpinan yang produktif, visioner, dan berdampak langsung terhadap kualitas pendidikan di Kota Ambon,”tutupnya.” (AT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.