Ambon, Pena-Rakyat.com – Kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Aktivis dan Mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan Kejati Maluku pada Kamis (17/04/2025).
Dalam orasinya mereka mereka meneriakan berbagai problem ruas jalan terutama di wilayah Seram terkhususnya jalan Saleman – Besi yang memang cukup parah dan sangat ekstrim untuk dilintasi, sehingga para demonstran meminta Kejati untuk mengusut dugaan anggaran pemeliharaan jalan yang tidak direalisasikan oleh pihak BPJN Maluku.
“Koordinator aksi, Agus mengatakan bahwa terjadi kerusakan ruas jalan diberbagai titik di pulau Seram sampai saat ini belum ada tanda – tanda perbaikan, ini menunjukkan ada aktor intelektual yang sengaja memainkan peran untuk membiarkan kondisi infrastruktur jalan tetap seperti itu sehingga anggaran pemeliharaan dijadikan target untuk memperkaya diri sendiri.”tuturnya
“Rifki Derlen dalam orasinya dia menegaskan bahwa ruas jalan Saleman – besi adalah jalan nasional sebagai penghubung antara kecamatan maupun kabupaten, ironisnya kondisi yang begitu parah bahkan dapat dikatakan sudah tidak layak digunakan sebagai jalur lintas antara kabupaten karena jalan tersebut berada daerah pegunungan yang cukup tinggi dan berjurang terjal, kondisi ini sangat rentan dengan kecelakan hingga menelan korban jiwa dan itu sering terjadi, namun SATKER dan PPK Pulau Seram diam seribu bahasa ini tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun.”tegas Rifki
“Disela – sela orasinya Iki sebutan akrab dirinya meminta kepada Kejati Maluku untuk segara menelusuri berbagai proyek ruas jalan di Pulau Seram sebab diduga kuat pembangunan infrastruktur jalan yang tidak memperhatikan kualitas jalan dalam proses pekerjaan sehingga keadaan jalan tidak bertahan lama kemudian mengalami kerusakan kembali ini artinya ada skenario aktor dibalik proyek jalan maupun jembatan di Seram.”
“Kami berharap agar Kejati Maluku harus serius melihat persoalan publik yang kami suarakan saat ini, sebab ini merupakan bentuk kejahatan yang tidak boleh dibenarkan, jika negara telah menyiapkan pendanaan maka harus serius dikelola dengan mengedepankan kualitas pekerjaan yang baik sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada rakyat.”ungkap Rifki dalam aksinya
“Ditambahkan oleh orator yang lain mereka meneriakan agar Kepala BPJN Maluku harus dievaluasi karena dinilai cuek ditengah kerusakan berbagai ruas jalan ditambahkan lagi dengan ambruknya jembatan serta terjadi patahan jalan diberbagai tempat tetapi seolah menganggap itu adalah hal yang biasa saja.”ucap orator
Masa aksi pun disambut baik oleh pihak Kejati Maluku, sehingga terjadi dialog serta dibacakan tuntutan masa aksi yang disaksikan langsung oleh perwakilan Kejati Maluku.
“Menurut penjelasan pihak Kejati Maluku meminta kepada masa aksi untuk memasukkan bukti – bukti dan laporan resmi kepada Kejati dan DisKrimsua Polda Maluku, kami siap memproses berbagai laporan yang diadukan kepada pihak Kejati oleh kerena itu diharapkan kepada Masa aksi untuk kembali pada hari senin, 21/04/2025 untuk menyerahkan dokumen dan laporan secara resmi agar dapat kami tindak lanjuti.”imbuh perwakilan kejati itu
“Selain itu Agus selalu koordinator aksi menegaskan kembali bahwa hari senin akan dilakukan aksi lanjutan di BPJN Maluku untuk membantah penyampaian pihak Satker II Seram terkait dengan pernyataannya di salah satu media pada tanggal 24 maret 2025 bahwa BPJN Maluku pastikan ruas jalan Nasional aman saat mudik lebaran, kenyataannya saat mudik lebaran kondisi ruas jalan hancur dan menimbulkan lakalantas baik saat mudik maupun arus mudik oleh karena itu kami tegaskan Satker II Seram harus dicopot kerana terkesan melakukan pembohongan publik serta tidak transparan dalam penanganan ruas jalan Seram,”Tutup Koordinator aksi.” (Hasbi)