IMM Cabang Ambon apresiasi Walikota Ambon dalam 100 hari kerjanya

by -1 views

Ambon, Pena-Rakyat.com – Komitmen Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam menata kota dan mengutamakan kebutuhan mendasar masyarakat terus menuai apresiasi. Di tengah tekanan anggaran dan tantangan birokrasi, berbagai kebijakan yang dilahirkan justru memperlihatkan keberpihakan terhadap rakyat kecil, lingkungan, dan sistem tata kota yang lebih sehat.

Salah satu langkah progresif yang mendapat sorotan positif adalah pengalihan anggaran pembelian mobil dinas baru untuk penanganan sampah. Kebijakan ini dipandang sebagai simbol kepemimpinan yang memahami skala prioritas di tengah keterbatasan fiskal.

Penanganan sampah yang lebih terintegrasi menjadi harapan lama masyarakat Ambon, dan kini mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah kota.

“Ini langkah konkret yang mencerminkan keberpihakan. Pak Walikota memilih menunda kenyamanan pribadi demi menyelesaikan persoalan publik. Ini patut diapresiasi,” Hal ini disampaikan langsung oleh Muttaqien Heluth, Sekretaris Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ambon, saat dimintai tanggapan (31 mei 2025)

Kebijakan penertiban kawasan pasar Mardika pun dinilai sebagai upaya untuk menata ulang fungsi ruang kota dan mendukung kegiatan ekonomi rakyat kecil agar lebih teratur. Pemerintah tidak hanya melakukan penertiban, tetapi juga menawarkan relokasi yang layak serta memfasilitasi pedagang agar tetap bisa menjalankan aktivitas ekonomi mereka.

“Pasar itu jantung pergerakan ekonomi rakyat. Menata bukan berarti menyingkirkan. Selama dilakukan secara manusiawi dan komunikatif, itu adalah bagian dari pembangunan yang berkeadilan,”tambah Heluth.”

Kota Ambon juga mulai mengembalikan fungsi terminal sesuai peruntukannya, setelah lama menjadi kawasan yang campur aduk dan kurang tertib. Langkah ini tidak hanya membantu mengurai kemacetan, tetapi juga memberi kepastian bagi pelaku transportasi umum serta penumpang yang selama ini dirugikan oleh ketidakjelasan fungsi ruang.

Dalam aspek tata kelola keuangan daerah, Walikota Wattimena secara perlahan namun konsisten melakukan penyelesaian hutang pemerintah kota dengan skema yang terukur. Meskipun tidak bisa diselesaikan sekaligus, transparansi dan komitmen untuk tidak menambah beban hutang baru menjadi nilai penting dari kebijakan fiskal tersebut.

Lebih jauh, persoalan air bersih yang selama ini menjadi masalah krusial bagi warga kota juga mulai ditangani secara serius. Pemkot melalui kerja sama dengan berbagai lembaga berupaya membuka akses air bersih secara merata, terutama di wilayah pinggiran yang selama ini terpinggirkan dalam pelayanan dasar.

Menurut Muttaqien Heluth, keseluruhan langkah ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Boedewin Wattimena tidak hanya administratif, tetapi juga memiliki visi keberpihakan yang kuat terhadap kebutuhan nyata masyarakat.

“Dalam dunia pemerintahan yang seringkali terjebak dalam simbol dan rutinitas, kebijakan-kebijakan ini membawa angin segar. Pak Wattimena menunjukkan bahwa menjadi pemimpin adalah tentang keberanian mengambil keputusan untuk rakyat, bukan sekadar memoles citra,” pungkasnya.”

Dengan berbagai langkah progresif ini, Walikota Boedewin Wattimena semakin menguatkan posisinya sebagai pemimpin yang bekerja dengan nurani, tanggung jawab, dan visi pembangunan yang menyentuh akar permasalahan warga Kota Ambon,”tutupnya.” (Hasbi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.