Malteng, Pena-Rakyat.com – Pasiar adalah sebuah tradisi gereja yang bertujuan untuk mempersiapkan anggota SIDI baru gereja, terutama remaja untuk mengikuti perjamuan kudus pertama.
Tradisi Pasiar ini masih dipertahankan dari zaman dahulu kala, yang bisa kita lihat dan saksikan ada di Negeri Tounusa Amalatu (Paperu) Kecamatan Saparua. Yang mana para ibu berdatangan dari rumah ke rumah untuk anak Sidi gereja yang baru diteguhkan dengan membawa persembahan/nazar kepada anak-anak tersebut.
Pasiar ini bukan dilihat dari seberapa besar yang dibawa atau dikumpulkan, tapi makna yang lebih khusus ialah ikatan tali silaturahmi sesama warga jemaat dalam lingkup GPM masih bisa dipertahankan dan di lestarikan sampai sekarang ini.
Tujuan dari Pasiar ini adalah sebuah dedikasi, didikan serta pembinaan kepada anggota Sidi baru gereja untuk bisa mengerti dan memahami makna dari perjamuan kudus.
Uniknya di Negeri Paperu sendiri, tradisi Pasiar ini dilakukan oleh kaum perempuan atau ibu-ibu yang sudah Sidi, dimana mereka hadir bukan sebagai warga tapi selaku orang tua untuk memberikan Doa dan arahan kepada remaja-remaja yang baru diteguhkan.
Kamis (17/04/2025) Raja Negeri Paperu Samuel Lawalata ketika dikonfirmasi, beliau mengatakan bahwa perlu adanya perhatian khusus dan serius dari seluruh warga jemaat Paperu akan tradisi Pasiar ini agar bisa bertahan sampai ke generasi berikutnya, mengingat ini sebuah tradisi dari zaman dahulu kala, maka perlu adanya kerjasama yang baik untuk tradisi yang dimaksud. (RAU)