Rebuilding Kota Ambon; (Antara Peluang dan Tantangan)

by -7 views

Ambon, Pena-Rakyat.com – 06 Maret 2025

*Oleh : Darul Kutni Tuhepaly*

Membangun kembali (Rebuilding) Kota Ambon, tidak semudah membalik telapak tangan. Hadirnya Bodewin Wattimena dan Ely Toisutta di Kota Ambon paska Retreat Magelang membawa optimisme baru. Dua nahkoda muda yang sudah malang melintang di Kota yang bertajuk musik ini.

Bodewin cukup “tajir” di Pemerintahan Kota Ambon. Kaya pengalaman dan memiliki networking kebijakan yang mumpuni. Sepak terjangnya ketika menjadi orang nomor satu di kota Ambon beberapa waktu lalu, tak membuatnya kaget untuk “menyulap” kota Ambon agar menjadi lebih maju dan berkembang.

Sementara Ely Toisutta, mantan Ketua DPRD Kota Ambon itu, kompetensinya juga tidak diragukan. Kiprahnya dalam akses policy sudah menjadi modal kuat dalam membenahi infrastruktur Kota Ambon yang saat ini kompleks dan dinamis. Belajar dari potret pembangunan kota yang semrawut, maka Bodewin dan Ely (BETA) harus banting setir, mampu membaca fenomena problem perkotaan serta transformasi pembangunan Kota yang lebih kondusif, tertata dan nyaman bagi kehidupan warganya. Maka akan timbul pertanyaan krusial dibenak publik, “apa yang menjadi gebrakan dan road map BETA dalam menghadapi tantangan kompleksitas Kota Ambon yang kian rumit itu?

*Membangun Kota Penuh Tantangan*
Kota Ambon dewasa ini memiliki banyak kompleksitas sosial dipermukaan. Pembangunan Kota bisa dibilang “semrawut” atau salah urus. Berbagai kebijakan teknis yang digelontorkan oleh Pemerintah Kota terdahulu, juga belum mampu menjawab beragam persoalan itu. Disnilah BETA (Bodewin Wattimena dan Ely Toisutta) ditantang oleh seluruh masyarakat kota Ambon.

Tengok saja problem krusial di Kota Ambon yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan publik dari waktu kewaktu. Semisal, kebijakan pengelolaan sampah Kota, Penataan Pasar Mardika yang semrawut, pengaturan akses moda transportasi dan arus lalu lintas warga dan kendaraan yang masih kurang mendapat perhatian. Sementara sendi-sendi kebijakan vital lainnya seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga akses jalan dan jembatan juga butuh banyak perhatian dan dukungan.

Bodewin-Ely hadir kembali untuk melunasi hutang pembangunan kota yang belum tuntas diselesaikan sewaktu dimasa pemerintahan eksekutif maupun di legislatif dahulu. Tantangan Kota yang amat berat, butuh skema penataan Kota yang humanis, hegemonis dan akademis. BETA hadir sebagai panglima untuk mengeksekusi kebijakan-kebijakan kota agar kota maju dan Ambon berkembang pesat setara dengan kota lainnya di Indonesia.

Ditengah mimpi membangun kembali (Rebuilding) Kota Ambon yang lebih baik kedepan itu. BETA harus selangkah maju mengukir prestasi diera kepemimpinannya saat ini. Masa kepemimpinan ditengah kebijakan efisiensi anggaran plus APBD Kota yang minim. Mendorong Bodewin dan Ely harus berpikir keras, kerja keras dan harus banyak menularkan ragam inovasi kebijakan kota yang potensial dan produktif untuk menjawab tantangan kota yang rumit dan kompleks.

Ambon akan menjadi episentrum pembangunan daerah di Maluku. Ambon harus menjadi panduan kebijakan bagi kota-kota lainnya di Maluku. Oleh karena itu, pembangunan Kota Ambon harus berbasis literasi lokal, kemampuan daerah dalam membaca prospek pembangun lokal dalam berbagai dimensi aspek dan permasalahannya. Maka BETA akan menjadi pengunci bagi kemajuan kota dan pembangunan sektor sektor publik lainnya.

Publik menaruh optimis dan semangat besar pada pundak kepemimpinan Bodewin-Ely. 5 tahun kepemimpinan adalah tempo waktu yang sangat cepat. Agar masalah sampah, transportasi, pasar Mardika hingga infrastruktur pembangunan di Kota Ambon mampu diselesaikannya. Meskipun kemampuan finansial daerah yang amat kecil, kebijakan fisikal Pempus dipangkas. BETA punya obsesi besar, dengan segala kemampuan dan daya saing yang ada. BETA dapat membawa Ambon kearah yang lebih baik lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.